Penerapan Discharge Planning Pada Keluarga Dengan Pasien Gangguan Jiwa di RSJD dr. Arif Zainuddin Surakarta

  • Wahyu Rima Agustin Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • S Sulistyaningsih Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Catur Wuryastuti Universitas Kusuma Husada Surakarta
Keywords: discharge planning, keluarga, pasien gangguan jiwa, family, patients with mental disorders ​

Abstract

Gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dalam proses penyembuhannya sehingga dibutuhkan dukungan dari keluarga. Keluarga merupakan pendukung utama selama dirumah sakit maupun dirumah. Perawatan pasien dirumah sangat terbantu dengan tersedianya informasi dan dukungan yang cukup kepada keluarga terkait pasien, yang  diberikan melalui discharge planning. Discharge planning harus dilakukan dengan  komunikasi yang baik dan terarah sehingga pasien dan keluarga mendapatkan pemahaman yang baik ketika telah pulang kerumah. Kekambuhan meningkat disebabkan karena kurangnya dukungan dan perawatan dari keluarga terhadap pasien gangguan jiwa. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mengetahui evaluasi penerapan discharge planning pada keluarga dengan pasien gangguan jiwa. Keluarga sering mengalami beban baik dari segi finansial maupun beban mental saat menghadapi perilaku penderita. Upaya dalam mengurangi beban keluarga dalam merawat pasien adalah mengikutsertakan pasien dan kelurga dalam rencana perawatan pasien dirumah dengan tersedianya informasi dan  dukungan yang cukup kepada keluarga terkait pasien. Informasi tersebut dapat diberikan pada saat perencanaan pulang atau discharge planning. Perencanaan pulang atau discharge planning yang diberikan kepada pasien dan keluarga dengan gangguan seringkali tidak memadai. Hanya setengah dari seluruh pasien yang telah dipulangkan berhasil menjalani perencanaan pulang dan meneruskan  ke pengobatan rawat jalan. Discharge planning harus disusun secara komprehensif dan dilaksanakan dengan baik oleh perawat mengingat perawat merupakan salah satu pelayanan professional yang dapat mencegah kekambuhan pada pasien.

 

Mental disorders require a long time in the healing process so support from the family is needed. The family is the main support during hospitalization and at home. Patient care at home is greatly helped by the availability of sufficient information and support to families related to patients, which is provided through discharge planning. Discharge planning must be carried out with good and directed communication so that patients and families get a good understanding when they return home. Relapse increases due to lack of support and care from families for patients with mental disorders. The purpose of this community service is to find out the evaluation of the application of discharge planning in families with mental patients. Families often experience a burden both in terms of financial and mental burden when dealing with the behavior of patients. Efforts to reduce the burden on families in caring for patients are to include patients and families in patient care plans at home with the availability of sufficient information and support to families related to patients. This information can be provided during discharge planning. Discharge planning is a coordinated process that aims for patients to get continued care at home after being discharged from the hospital and helps patients adapt to their home environment.The discharge planning provided to patients and families with disorders is often inadequate. Only half of all discharged patients successfully undergo discharge planning and continue to outpatient treatment. Discharge planning must be compiled comprehensively and implemented properly by nurses considering that nurses are one of the professional services that can prevent relapse in patients.

Published
2023-11-30
Section
Articles