Upaya Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Manajemen Hipertermi Melalui Edukasi Kesehatan Pada Ibu
Abstract
Leukemia merupakan penyakit kanker darah putih yang pada umumnya terjadi pada anak-anak antara 2-6 tahun. Anak dengan leukemia membutuhkan proses pengobatan yang lama, rutin, teratur, dan berisiko terjadi masalah kegawatdaruratan. Hipertermi merupakan salah satu tanda gejala terjadinya kegawatdaruratan pada anak leukemia yang perlu dipahami dan diketahui oleh orang tua atau pengasuh. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua atau pengasuh anak leukemia adalah dengan edukasi kesehatan tentang manajemen hipertemi. Tujuan: pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang Manajemen Hipertermi Sebagai Salah Satu Tanda Kegawatdaruratan Leukemia. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demonstarsi dan media booklet. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Juni 2023 pada komunitas ibu-ibu dusun Widorsari Pucangan Sukoharjo sebanyak 30 orang. Hasil: kegiatan pengabdian masyarakat dengan edukasi kesehatan mendapatkan hasil sebelum ada a 4 orang (13,33%) dengan kategori baik, cukup ada 16 orang (53,33%), dan kurang ada 9 orang (33,34%). Sesudah diberikan edukasi kesehatan didapatkan kategori baik ada 17 orang (56,67%), cukup ada 10 orang (33,33%), dan kurang ada 3 orang (10%)..
Leukemia is a white blood cancer that generally occurs in children between 2-6 years. Children with leukemia require a long, routine, regular treatment process and are at risk of emergency problems. Hyperthermia is one of the signs of an emergency in children with leukemia that needs to be understood and known by parents or caregivers. One way to increase the knowledge and skills of parents or caregivers of children with leukemia is through health education about hypertension management. Objective: community service aims to increase mothers' knowledge and skills regarding Hyperthermia Management as a Leukemia Emergency Sign. The method of implementing this community service uses lectures, demonstrations and booklet media. Community service was carried out in June 2023 in a community of 30 mothers. Results: community service activities with health education obtained results before there were 4 people (13.33%) in the good category, 16 people (53.33%) were sufficient, and 9 people (33.34%) were less. After being given health education, it was found that there were 17 people (56.67%) in the good category, 10 people (33.33%), and 3 people (10%) in the good category.
References
American Cancer Society. (2018). Cancer Fact & Figures, American Cancer Society. 250 William Streer, NW, Atlanta. doi: 10.1182/blood-2015-12-687814. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2021
Bandura, A. (2005). Self Efficacy Mechanisms in Human Agency. American Psychologist. 37: 122-147
Dewi, R. I. S., Harmawati, H., & Oknita, Y. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Sadari terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas I SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 11(1), 102-110. https://doi.org/10.30633/jkms.v11i1.281
Fini, A. I., Adib-Hajbaghery M, Salahshoorian Fard A, Khachian A. The effect of health- promotion strategies education on self-care self-efficacy in patients with bone marrow transplantation. Iranian Journal of Critical Care Nursing. 2011; 4 (3) :109-116
Handian, F.I.H., Pudjo, H.W., dan Sumarni, D.W. 2017. Motivasi, Hambatan dan Strategi Orangtua Keluarga Miskin dalam Merawat Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Jurnal Care. Vol . 5, No. 1. p. 77-91. https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/393.Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes; 2017
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KemenKes RI).(2018). Penemuan Dini Kanker Pada Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia-Direktorat Jenderal PP & PL Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular: Jakarta.
Potter, P.A & Perry, A.G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. EGC: Jakarta
Rilyani, R., & Ellya, R. (2016). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Keterampilan Remaja Putri Dalam Melakukan Sadari Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara. Holistik Jurnal Kesehatan, 10(2), 98-104. https://doi.org/10.33024/hjk.v10i2.227
Risdayanti., dan Nunung, H. 2020. Hubungan Antara Faktor Psikososial dan Faktor Lingkungan dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Borneo Student Research (BSR). Vol. 1, No. 3. p. 2118-2129. https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/view/842.
Setiyaningrum, T., dan Nyimas, H.P. (2019). Intervensi Supportive Educative System Berbasis Family Centered Care Terhadap Dukungan Keluarga Dalam Merawat Anak Dengan Leukemia di RSUD Kabupaten Tangerang. Jurnal Ilmiah Keperawatan. Vol. 5, No. 2. p. 131-138. https://doi.org/10.33023/jikep.v5i2.351.Suhendar, Iwan., & Witdiawati. (2019). Edukasi Kebiasaan Cuci Tangan Pada Anak Sekolah sebagai Upaya Menurunkan Resiko Diare. MKK. Vol 2. No 2. 158-163
Tehrani, F.J & Nikpouri, Soghra. (2014). Effect of Health on Knowledge, Self-Efficacy and Health Behaviours of Women with Urinary Tract Infection. International Journal of Urological Nursing Vol. 8 No. 1:3-14
Saputra, Lyndon. (2013). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara
Widiyanto, A., Aditya Pradana, K., Peristiowati, Y., Dian Ellina, A., Tri Atmojo, J., Sani Fajriah, A., & Tri Handayani, R. (2021). Efektifitas pendidikan kesehatan dengan model word square terhadap keterampilan Pemeriksaan Payudara sendiri (Sadari) Di Desa Gembol, Ngawi. Avicenna : Journal of Health Research, 4(1). https://doi.org/10.36419/avicenna.v4i1.467
Yulianti, E., dan Nurhayati, A.(2020). Faktor-faktor Prognostik Kesintasan 5 Tahun Leukemia Limfoblastik Akut Pada Anak Usia 1-18 Tahun. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 10, No. 02. p. 86-96. https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM/article/view/1364.