https://jurnal.ukh.ac.id/index.php/PM/issue/feed Jurnal Pengabdian Masyarakat Yudhistira 2024-01-03T02:14:40+00:00 Sutiyo Dani Saputro sutiyods@ukh.ac.id Open Journal Systems <p>Fokus dan ruang lingkup artikel meliputi artikel Kesehatan Masyarakat (isu nasional), Keperawatan, Kebidanan dengan metode penelitian eksperimen serta aplikasi dari sebuah metode dan produk aplikasi dalam menunjang kesehatan masyarakat.</p> https://jurnal.ukh.ac.id/index.php/PM/article/view/1184 Pemberdayaan Perawat Dalam Meningkatkan Kepuasan Pasien IGD Melalui Peningkatan Pengetahuan Tentang Patient Centered Care 2023-11-30T08:31:18+00:00 Atiek Murharyati dmurharyati@gmail.com Wahyuningsih Safitri wahyuningsihprofesi@gmail.com Ari Febru Nurlaily arifebru1@gmail.com S Dwi Sulisetyowati sanni_salsabila@yahoo.co.id <p>Pasien yang datang ke rumah&nbsp; sakit khususnya di IGD RS PKU Muhamadiyah Sukoharjo mengalami kondisi gawat darurat, kelemahan fisik serta mental, sehingga sangat berhadap mendapatkan pelayanan&nbsp; kesehatan yang memuaskan demi mengembalikan&nbsp; kondisi&nbsp; kesehatannya.&nbsp; Berdasarkan hal tersebut perlu&nbsp; adanya upaya dalam meningkatkan kepuasan&nbsp;&nbsp; pasien melalui model pelayanan keperawatan yang tepat, diantaranya adalah dengan menerapkan <em>Patient Centered Care</em> (PCC). PCC merupakan model pendekatan kepada pasien dalam membina hubungan timbal balik antara perawat dengan pasien sehingga mengurangi konflik dari minimnya informasi dan komunikasi, mendukung&nbsp; pasien dalam mengambil keputusan sehingga pasien merasa kebutuhan dan keinginannya dihormati. Tujuan &nbsp;dilakukan &nbsp;kegiatan &nbsp;ini &nbsp;adalah &nbsp;untuk &nbsp;meningkatkan&nbsp; pengetahuan perawat tentang PCC yang dampaknya mempengaruhi tingkat kepuasan &nbsp;pasien. Metode yang dilakukan pemberian informasi atau edukasi dengan ceramah dan diskusi materi. Sasaran kegiatan merupakan perawat IGD, dan terbuka juga untuk perawat non IGD. Hasil kegiatan diketahui bahwa perawat sebagai peserta kegiatan mengalami peningkatan pengetahuan diantaranya konsep PCC (dari 73,9% menjadi 95,7%), tujuan PCC (dari 76,3% menjadi 82,6%), dimensi PCC (dari 56,2% menjadi 82,6%), konsep inti PCC (dari 52,2% menjadi 60,9%), fokus PCC (dari 69,6% menjadi 95,7%) <em>model of care</em> (dari 60,9% menjadi 82,6%) fokus pelayanan (dari 78,3% menjadi 93,7%). Kesimpulan adalah adanya peningkatan pengetahuan mengenai konsep materi PCC yang selanjutnya pelayanan keperawatan berbasis <em>Patient Centered Care </em>(PCC) dapat diterapkan, sebagai upaya meningkatkan kepuasan pasien.&nbsp;</p> <p><em>Patients who come to the hospital, especially the emergency room at PKU Muhamadiyah Sukoharjo Hospital, experience emergency conditions, physical and mental weakness, so they really hope to get satisfactory health services to restore their health condition. Based on this, efforts are needed to increase patient satisfaction through appropriate nursing service models, including implementing Patient Centered Care (PCC). PCC is a model of approach to patients in fostering reciprocal relationships between nurses and patients so as to reduce conflict from lack of information and communication, supporting patients in making decisions so that patients feel their needs and desires are respected. The aim of this activity is to increase nurses' knowledge about PCC, the impact of which influences the level of patient satisfaction. The method used is to provide information or education through lectures and discussion of material. The target of the activity is ER nurses, and is also open to non-ER nurses. The results of the activity showed that nurses as activity participants experienced an increase in knowledge including the concept of PCC (from 73.9% to 95.7%), the purpose of PCC (from 76.3% to 82.6%), the dimensions of PCC (from 56.2% to 82.6%), PCC core concepts (from 52.2% to 60.9%), PCC focus (from 69.6% to 95.7%) model of care (from 60.9% to 82.6 %) service focus (from 78.3% to 93.7%). The conclusion is that there is an increase in knowledge regarding the concept of PCC material, then Patient Centered Care (PCC) based nursing services can be implemented, as an effort to increase patient satisfaction</em><em>.</em></p> 2023-11-30T08:29:51+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.ukh.ac.id/index.php/PM/article/view/1218 Penerapan Discharge Planning Pada Keluarga Dengan Pasien Gangguan Jiwa di RSJD dr. Arif Zainuddin Surakarta 2023-12-04T01:29:33+00:00 Wahyu Rima Agustin wra.wahyurimaagustin@gmail.com S Sulistyaningsih sulis2017ningsih@gmail.com Catur Wuryastuti caturwuryastuti@gmail.com <p>Gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dalam proses penyembuhannya sehingga dibutuhkan dukungan dari keluarga. Keluarga merupakan pendukung utama selama dirumah sakit maupun dirumah. Perawatan pasien dirumah sangat terbantu dengan tersedianya informasi dan dukungan yang cukup kepada keluarga terkait pasien, yang &nbsp;diberikan melalui <em>discharge planning</em>. <em>Discharge planning</em> harus dilakukan dengan&nbsp; komunikasi yang baik dan terarah sehingga pasien dan keluarga mendapatkan pemahaman yang baik ketika telah pulang kerumah. Kekambuhan meningkat disebabkan karena kurangnya dukungan dan perawatan dari keluarga terhadap pasien gangguan jiwa. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mengetahui evaluasi penerapan <em>discharge planning</em> pada keluarga dengan pasien gangguan jiwa. Keluarga sering mengalami beban baik dari segi finansial maupun beban mental saat menghadapi perilaku penderita. Upaya dalam mengurangi beban keluarga dalam merawat pasien adalah mengikutsertakan pasien dan kelurga dalam rencana perawatan pasien dirumah dengan tersedianya informasi dan &nbsp;dukungan yang cukup kepada keluarga terkait pasien. Informasi tersebut dapat diberikan pada saat perencanaan pulang atau <em>discharge planning</em>. Perencanaan pulang atau <em>discharge planning</em> yang diberikan kepada pasien dan keluarga dengan gangguan seringkali tidak memadai. Hanya setengah dari seluruh pasien yang telah dipulangkan berhasil menjalani perencanaan pulang dan meneruskan&nbsp; ke pengobatan rawat jalan. <em>Discharge planning</em> harus disusun secara komprehensif dan dilaksanakan dengan baik oleh perawat mengingat perawat merupakan salah satu pelayanan professional yang dapat mencegah kekambuhan pada pasien.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Mental disorders require a long time in the healing process so support from the family is needed. The family is the main support during hospitalization and at home. Patient care at home is greatly helped by the availability of sufficient information and support to families related to patients, which is provided through discharge planning. Discharge planning must be carried out with good and directed communication so that patients and families get a good understanding when they return home. Relapse increases due to lack of support and care from families for patients with mental disorders. The purpose of this community service is to find out the evaluation of the application of discharge planning in families with mental patients. Families often experience a burden both in terms of financial and mental burden when dealing with the behavior of patients. Efforts to reduce the burden on families in caring for patients are to include patients and families in patient care plans at home with the availability of sufficient information and support to families related to patients. This information can be provided during discharge planning. Discharge planning is a coordinated process that aims for patients to get continued care at home after being discharged from the hospital and helps patients adapt to their home environment.The discharge planning provided to patients and families with disorders is often inadequate. Only half of all discharged patients successfully undergo discharge planning and continue to outpatient treatment. Discharge planning must be compiled comprehensively and implemented properly by nurses considering that nurses are one of the professional services that can prevent relapse in patients.</em><em><br></em></p> 2023-11-30T08:30:20+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.ukh.ac.id/index.php/PM/article/view/1220 Upaya Pencegahan Anemia Kehamilan Dengan Vidio Animasi DEDIMIA (Deteksi Dini Anemia) 2023-11-30T08:31:27+00:00 Dheny Rohmatika dheny_rohmatika@ukh.ac.id E Ernawati dhenyr82@gmail.com Arista Apriani dhenyr82@gmail.com <p>Anemia pada kehamilan dan kebanyakan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Pada wanita hamil sangat&nbsp; rentan&nbsp; terjadi anemia defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu <em>hemodilusi </em>yang menyebabkan terjadinya pengenceran darah, pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma, kurangnya zat besi dalam makanan dan kebutuhan zat besi meningkat serta gangguan pencernaan absorbsi menjadi penyebab perdarahan post partum dan menjadi penyebab kematian tidak langsung. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, upaya pencegahan&nbsp; pencegahan anemia dengan media video animasi DEDIMIA (Deteksi Dini Anemia) pada ibu hamil sehingga terhindar dari komplikasi anemia yang lebih berat. Metode<strong> :</strong> Lokasi dan tempat pelaksanaan di Puskesmas Gambirsari Surakarta, , pada bulan September 2022 – Agustus 2023. Pengabdian pada masyarakat ini adalah pendidikan kesehatan untuk peningkatan pengetahuan upaya pencegahan&nbsp; pencegahan anemia dengan media video animasi DEDIMIA (Deteksi Dini Anemia). Hasil kegiatan pelaksanan pengabdian kepada ibu hamil&nbsp; yang dilaksanakan bulan September 2022 – Agustus 2023, &nbsp;dengan 20 orang, didapatkan membawa perubahan tingkat pengetahuan tentang upaya pencegahan&nbsp; pencegahan anemia saat hamil sehingga terhindar dari komplikasi anemia yang lebih berat. Sebelum pemberian media video tingkat pengetahuan cukup 50 % dan setelah membaca boklet tingkat pengetahuan&nbsp; meningkat menjadi baik sebanyak 90%.</p> <p>Anemia in pregnancy is mostly caused by iron deficiency and acute bleeding, and it is not uncommon for the two to interact with each other. Pregnant women are very susceptible to iron deficiency anemia, the etiology of iron deficiency anemia in pregnancy is hemodilution which causes blood thinning, the increase in blood is not proportional to the increase in plasma, lack of iron in food and increased iron requirements and digestive absorption disorders which cause post-natal bleeding. partum and is an indirect cause of death. The aim of this activity is to increase knowledge and prevention efforts to prevent anemia using animated video media DEDIMIA (Early Detection of Anemia) in pregnant women so as to avoid more severe complications of anemia. Method: Location and place of implementation at the Gambirsari Community Health Center, Surakarta, September 2022 – August 2023. This community service is health education to increase knowledge of anemia prevention efforts using the animated video media DEDIMIA (Early Detection of Anemia). The results of community service activities for pregnant women which were carried out in September 2022 – August 2023, with 20 people, were found to have brought changes in the level of knowledge regarding efforts to prevent anemia during pregnancy so as to avoid more severe complications of anemia. Before providing video media the level of knowledge was sufficient at 50% and after reading the booklet the level of knowledge increased to good by 90%.</p> 2023-11-30T08:30:41+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.ukh.ac.id/index.php/PM/article/view/1194 Pemberdayaan Masyarakat Agar Dapat Bersikap Mandiri Dalam Pencegahan Dan Perawatan Penyakit Anemia Melalui Penyuluhan Kesehatan Diet pada Kasus Anemia di Genengan Mojosongo Surakarta 2024-01-03T02:14:40+00:00 Heni Nurkusumawati nurkusumawati80@gmail.com Imrok Atus Sholihah imrokatussholihah6@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dalam proses penyembuhannya sehingga dibutuhkan dukungan dari keluarga. Keluarga merupakan pendukung utama selama dirumah sakit maupun dirumah. Perawatan pasien dirumah sangat terbantu dengan tersedianya informasi dan dukungan yang cukup kepada keluarga terkait pasien, yang &nbsp;diberikan melalui <em>discharge planning</em>. <em>Discharge planning</em> harus dilakukan dengan&nbsp; komunikasi yang baik dan terarah sehingga pasien dan keluarga mendapatkan pemahaman yang baik ketika telah pulang kerumah. Kekambuhan meningkat disebabkan karena kurangnya dukungan dan perawatan dari keluarga terhadap pasien gangguan jiwa. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mengetahui evaluasi penerapan <em>discharge planning</em> pada keluarga dengan pasien gangguan jiwa. Keluarga sering mengalami beban baik dari segi finansial maupun beban mental saat menghadapi perilaku penderita. Upaya dalam mengurangi beban keluarga dalam merawat pasien adalah mengikutsertakan pasien dan kelurga dalam rencana perawatan pasien dirumah dengan tersedianya informasi dan &nbsp;dukungan yang cukup kepada keluarga terkait pasien. Informasi tersebut dapat diberikan pada saat perencanaan pulang atau <em>discharge planning</em>. Perencanaan pulang atau <em>discharge planning</em> yang diberikan kepada pasien dan keluarga dengan gangguan seringkali tidak memadai. Hanya setengah dari seluruh pasien yang telah dipulangkan berhasil menjalani perencanaan pulang dan meneruskan&nbsp; ke pengobatan rawat jalan. <em>Discharge planning</em> harus disusun secara komprehensif dan dilaksanakan dengan baik oleh perawat mengingat perawat merupakan salah satu pelayanan professional yang dapat mencegah kekambuhan pada pasien.</p> <p>&nbsp;<em>Mental disorders require a long time in the healing process so support from the family is needed. The family is the main support during hospitalization and at home. Patient care at home is greatly helped by the availability of sufficient information and support to families related to patients, which is provided through discharge planning. Discharge planning must be carried out with good and directed communication so that patients and families get a good understanding when they return home. Relapse increases due to lack of support and care from families for patients with mental disorders. The purpose of this community service is to find out the evaluation of the application of discharge planning in families with mental patients. Families often experience a burden both in terms of financial and mental burden when dealing with the behavior of patients. Efforts to reduce the burden on families in caring for patients are to include patients and families in patient care plans at home with the availability of sufficient information and support to families related to patients. This information can be provided during discharge planning. Discharge planning is a coordinated process that aims for patients to get continued care at home after being discharged from the hospital and helps patients adapt to their home environment.The discharge planning provided to patients and families with disorders is often inadequate. Only half of all discharged patients successfully undergo discharge planning and continue to outpatient treatment. Discharge planning must be compiled comprehensively and implemented properly by nurses considering that nurses are one of the professional services that can prevent relapse in patients.</em></p> 2023-11-30T08:31:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##