UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN TENTANG BALUT BIDAI PADA PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN DENGAN FRAKTUR DI PMR SMAN 1 BANYUDONO
Abstract
Balut bidai adalah proses memfiksasi atau mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cedera dengan menggunakan benda yang kaku dan fleksibel. Balut bidai digunakan sebagai pengobatan umum untuk trauma ekstremitas atau imobilisasi dari lokasi trauma seperti belat (spalk) dan digunakan untuk menjaga bagian tulang yang patah agar tidak bergerak serta mencegah kontaminasi dan komplikasi. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anggota PMR tentang balut bidai pada penanganan korban kecelakaan dengan fraktur. Populasi dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah anggota PMR SMA N 1 Banyudono dan responden pengabdian kepada masyarakat berjumlah 43 orang. Alat dalam pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan kuesioner pengetahuan balut bidai dan SOP balut bidai yang nantinya dalam pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pretest untuk mengetahui pengetahuan anggota PMR dan kemudian diberikan perlakuan yaitu dengan memberikan materi dan praktik serta kemudian dilakukan posttest untuk mengetahui tingkat pengetahuannya. Hasil uji wilcoxon menunjukan p value sebesar (0,000) < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kesehatan tentang balut bidai pada penanganan korban kecelakaan dengan fraktur di PMR SMAN 1 Banyudono.
Splint dressing is the process of fixing or immobilizing an injured body part using rigid and flexible objects. Splint dressing is used as a general treatment for extremity trauma or immobilization of the trauma site such as a splint (spalk) and is used to keep the broken bones immobile and prevent contamination and complications. This community service aims to provide education to PMR members about splint dressing in the handling of accident victims with fractures. The population in this community service is PMR members of SMA N 1 Banyudono and the community service respondents totaled 43 people. The tools in this community service use a questionnaire of knowledge of splint dressing and SOP of splint dressing which later in this community service a pretest is carried out to determine the knowledge of PMR members and then given treatment, namely by providing material and practice and then a posttest is carried out to determine the level of knowledge. The Wilcoxon test results showed a p value of (0.000) <0.05. So it can be concluded that there is an increase in health about splint dressing in handling accident victims with fractures at PMR SMAN 1 Banyudono.