HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN STUNTING PADA BALITA BERAT BADAN LAHIR RENDAH

  • Frienty Sherlla Mareta Lubis Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Risya Cilmiaty Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Adi Magna Universitas Sebelas Maret Surakarta
Keywords: Stunting, IMD, BBLR

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang utama pada anak di Indonesia. Stunting menjadi masalah yang serius karena dikaitkan dengan kualitas sumberdaya manusia di kemudian hari. Anak dengan BBLR(Berat Badan Lahir Rendah) beresiko lebih tinggi menjadi stunting. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara IMD (Inisiasi Menyusu Dini), dan BBLR dengan stunting pada anak usia 12-24 bulan dengan berat badan lahir rendah. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Subjek penelitian ditentukan dengan purposive sampling. Subjek terdiri dari 82 balita yang berusia 12-24 bulan dengan BBLR di 2 kecamatan di Kota Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dan pengukuran antropometri. Uji statistik Chi-square digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel IMD dengan stunting dan uji Anova digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel BBLR dengan stunting. Hasil: IMD tidak berhubungan signifikan dengan kejadian stunting (X² = 0,286, p = 0,593), berat badan lahir rendah (BBLR) berhubungan signifikan dengan kejadian stunting pada α 10 % ( F = 1,561, p = 0,087). Kesimpulan: ada hubungan antara Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting.

Stunting is one of the main nutritional problems in children in Indonesia. Stunting becomes a serious problem because it is associated with the quality of human resources in the future. Children with LBW (Low Birth Weight) are at higher risk of becoming stunting. Objective: To know the relationship between IMD, and LBW with stunting in children aged 12-24 months with low birth weight. The type of research is observational analytic by using cross-sectional research design. Research subject is determined by purposive sampling. Subject consisted of 82 children aged 12-24 months with LBW in 2 districts in Surakarta. Data collection is done by direct interview and anthropometry measurement. Chi-square statistical test is used to analyze the relationship between IMD variable with stunting and Anova test is used to analyze the relationship between LBW variable with stunting. The result: IMD was not significantly associated with stunting incidence (X² = 0.286, p = 0,593), low birth weight (LBW) was significantly associated with stunting incidence at α 10% (F = 1.561, p = 0.087). Conclusion: there is a relationship between Low Birth Weight with Stunting Event.

Published
2018-01-22
Section
Penelitian