UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK SARANGSEMUT (MYRMECODIA PENDANS) DAN EKSTRAK KELADI TIKUS (TYPHONIUM FLAGELLIFORME LODD.) DENGAN METODE DPPH (1,1-DIPHEYL-2-PICRILHIDRAZIL)
Abstract
ABSTRAK
Tanaman sarang semut dan keladi tikus digunakan sebagai tanaman obat. Sarang semut memiliki kandungan tokoferol, fenolik dan flavonoid. Keladi tikus memiliki kandungan alkaloid, saponin, steroid, glikosida dan RIP (Ribosome Inacting Protein) efektif sebagai antioksidan dan penyembuhkan kanker. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan kombinasi tanaman sarang semut dan keladi tikus dibandingkan dengan bentuk tunggalnya dalam menangkal radikal bebas metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrilhidrazyl). Metode penelitian adalah metode analitik ekperimental dengan tekhnik quota sampling. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode spektrofotometri UV-VIS (Spectrofotometer AES-80). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi tanaman sarang semut dan keladi tikus 2:1 termasuk paling aktif dengan IC50 91,7234 ppm dan dikategorikan kuat. IC50 bentuk tunggal keladi tikus sebesar 369,2582 ppm termasuk kategori sangat lemah. Bentuk tunggal sarang semut sebesar 99,0533 ppm termasuk dalam kategori kuat. Kombinasi sarang semut dan keladi tikus
1:2 sebesar 262,4262 ppm termasuk dalam kategori sangat lemah. Aktivitas antioksidan kombinasi sarang semut dan keladi tikus lebih kuat pada fraksi butanol dibandingkan dengan bentuk tunggalnya. Kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak keladi tikus 2:1 memiliki aktivitas antioksidan paling kuat.
Kata kunci: antioksidan, DPPH, keladi tikus, sarang semut, radikal bebas, quota sampling
ABSTRACT
The Sarang semut plants and keladi tikus use as a medicinal plant. Sarang semut plants contains tocopherol, phenolic and flavonoid. Keladi tikus contains alkaloids, saponins, steroids, glycosides and RIP (Ribosome Inacting Protein) are effective as an antioxidant and cancer healing. This study aims to find out the antioxidant activity of the combination of Sarang semut plant and Keladi tikus compared to the singular in counteracting free radical DPPH(2,2-diphenyl-1-picrilhidrazyl) method. The study used an experimental analytical method with quota sampling technique. Test of the antioxidant activity using UV-VIS spectrophotometry (Spectrophotometer AES-80). The results of research assigmed that combination Sarang semut plants and Keladi tikus 2:1 with with IC50 91,7234 ppm included in the strong category. IC50 singular Keladi tikus at 369,2582 ppm including very weak category. Singular Sarang semut of 99,0533 ppm is included in the strong category. The combination of Sarang semut plants and Keladi tikus 1:2 at 262,4262 ppm included in the category of very weak. The antioxidant activity of the combination of the two extracts is stonger on buthanol than of the singular extract. Combination extract sarang Semut and keladi tikus with ratio 2:1 has the highest antioxidant activity.
Keywords: antioxidant, DPPH, keladi tikus, sarang semut, free radical, quota sampling
The copyright of the published articles belongs to Jurnal Kesehatan Kusuma Husada.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.