GAMBARAN STATUS GIZI KURANG DAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA DI DESA BATUR, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG

  • Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
  • Bagus P. S. Adi UPTD Puskesmas Bancak Kabupaten Semarang
  • Ria Angelina Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Keywords: cross sectional study, random sampling, status gizi, ISPA, pneumonia, cross sectional study, random sampling, nutritional status, ISPA,pneumonia

Abstract

Kelompok usia yang sangat rentan terhadap masalah status gizi adalah kelompok anak usia 1–5 tahun. Status gizi pada balita berkaitan langsung dengan pola konsumsi dan penyakit infeksi. Penyakit infeksi terkait lingkungan dapat meliputi diare, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA),dan pneumonia. Rendahnya status gizibalita dapat meningkatkan kejadian sakit pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gizi terhadap kejadian penyakit pada balita usia 12-60 bulan Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian yaitu seluruh balita di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang mengikuti penimbangan Posyandu Balita yang tersebar di 19 dusun. Teknik pengambilan sampel secara random sampling dengan responden penelitian adalah ibu yang memiliki balita berusia 12 – 60 bulan dengan status gizi kurang. Data didapat dari sumber sampel sebanyak 35 balita dengan status gizi kurang. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi diantaranya umur ibu, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan makan balita, dan lingkungan fisik rumah. Permasalahan Gizi kurang erat kaitannya dengan kejadian penyakit pada balita, namun kondisi badan panas (demam), batuk, dan pilek kerap dialami oleh balita yang menandai gejala ISPA. Kasus status gizi kurang pada balita di Desa Batur dikategorikan masih tinggi dilihat dari hasil penimbangan bulan september 2017 sebesar 10,29%.

The age groups that are particularly vulnerable to nutritional status are groups of children aged 1 - 5 years. The nutritional status of children under five is directly related to consumption pattern and infectious diseases. Illnesses related to environmental condition may include diarrhea, upper respiratory tract infections (ISPA), and pneumonia. The low nutritional status of children under five can increase the incidence of illness in toddlers. The purpose of this study was to determine the relationship of nutrition to disease incidence in children aged 12 - 60 months. The method used is descriptive approach with cross sectional study design. The research population is all children under five in Batur Village, Getasan Subdistrict, Semarang Regency which follow Balita Posyandu weighing spread in 19 hamlets.Sampling was done by random sampling with the respondents of the researchwere mothers who have children aged 12 - 60 months with less nutritional status. Data obtained from the sample source as many as 35 children under-five with less nutritional status. Factors that affect nutritional status include maternal age, education, occupation, toddler eating habits, and the physical environment of the house. Problems Nutrition is less closely related to the incidence of disease in toddlers, but the condition of fever, coughs, and colds are often experienced by toddlers that indicate symptoms of upper respiratory tract infections. Cases of underweight status of children under five in Batur village are still considered high in terms of weighing in September 2017 of 10.29%.

Published
2018-07-23
Section
Penelitian